Suatu kali seorang anak sedang mengikuti sebuah lomba mobil balap
mainan. Hari itu suasana sungguh meriah karena itu
adalah babak final dan hanya 5 orang yang masih bertahan, termasuk abdullah.
Sebelum pertandingan dimulai abdullah berkomat kamit memanjatkan
doa.
Pertandingan dimulai, ternyata mobil balap abdullah yang pertama
kali mencapai garis finish. Tentu abdullah girang sekali menjadi juara.
Saat pembagian hadiah, ketua panitia bertanya, “Hai jagoan, kamu
pasti tadi berdoa kepada Tuhan agar kamu menang bukan?”
Abdullah menjawab, “Bukan pak, rasanya tidak adil meminta pada
Tuhan untuk menolong mengalahkan orang lain. Aku hanya minta pada Tuhan, supaya
aku tidak menangis kalau aku kalah. ” Semua hadirin terdiam mendengar itu.
Setelah beberapa saat, terdengarlah gemuruh tepuk tangan yang
memenuhi ruangan. Permohonan abdullah ini merupakan doa yang luar biasa. Dia
tidak meminta Tuhan mengabulkan semua harapannya, namun ia berdoa agar
diberikan kekuatan untuk menghadapi apapun yang terjadi dengan batin yang
teguh.
Seringkali kita berdoa pada Tuhan untuk mengabulkan setiap
permintaan kita. Kita ingin Tuhan menjadikan kita nomor satu, menjadikan kita
sang juara dan penakluk dalam setiap kesempatan.
Kita meminta agar Tuhan menghalau setiap halangan dan cobaan yang
ada di depan mata. Tidak salah memang, namun bukankah semestinya yang kita
perlukan adalah bimbingan-Nya dan rencana-Nya yang paling sempurna dalam hidup
kita?
Seharusnya kita berdoa minta kekuatan untuk bisa menerima kehendak
Tuhan yang sempurna sebagai yang terbaik dalam hidup kita., Karna pada
hakikatnya Allah SWT Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji Kita,
siapa di antara kita yang lebih baik amalnya.
[Allah] Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu,
siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha
Pengampun [Al-Mulk ayat 2]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar